Thursday, April 17, 2014

BENANG DMC 117 UNTUK KRISTIK





BENANG DMC 117
Description :
Six Strand Embroidery Floss (Art. 117)
This quality thread is perfect for stitching on all types of fabric:
* Made with 100% long staple cotton

* Double mercerized

* Brilliant six-strand divisible thread

* Colors are washable and fade resistant

* Size 25

* 454 solid colors, 18 variegated colors 
Weightship (kg) : 0



* Harga dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dikarenakan kurs dollar 
* Untuk mengetahui update harga silahkan hubungi kami
 
happy shopping
milazone.com 

Tuesday, April 15, 2014

TRADITIONAL WEDDING



Sunda Wedding
Rp110.000

100.000

110.000

110.000


Crosstitch / Kristik: Cara Membuat Tusukan Penuh (X)



Setelah kemarin kita sudah belajar alat dan bahan apa saja yang harus dipersiapkan, serta bagaimana memulai mengkristik dengan melakukan gridding, sekarang aku ingin berbagi tentang bagaimana cara membuat tusukan. Bagi yang pengen nyoba, tapi nggak tahu harus memulainya gimana, yuk aku bantu. Ini juga gara-gara kemarin agak ragu mau memulai gimana.
Pertama, setelah menyelesaikan gridding, kita lihat nih pola yang ada di kertas pola. terserah sih mau mulai dari warna apa. Yang penting sebaiknya kalau masih pertama kali, pilih yang polanya gampang, kayak berderet lurus aja dulu. Kayak pola yang lagi aku garap, yang gampang adalah pola phonebox ini:
box
Itu banyak yang lurus kan? Termasuk pola yang gampang buat pemula. Aku sendiri nyoba yang bertingkat-tingkat kadang kesulitan.
Oke, sebelum belajar membuat tusukannya, hal yang membuat pemula bingung adalah memulai memilih benang. Setelah memilih pola mana yang mau dibuat, ambil benang yang sesuai dengan warna pola. Awalnya aku juga bingung nih, itu benang kan tebel (kalau yang improt, eh import). Padahal yang dibutuhkan untuk full cros-titch alias tusukan penuh alias bentuk X dibutuhkan 2 helai sajo. Jadi, rada bingung juga gimana ini. Aku liat-liat di yutub, ketemu deh caranya.
CARA MEMULAI DENGAN BENANG
Jadi, dari bundelan benang yang tebel itu terdiri dari 6 helai kecil. Nah, ambil aja 1 helainya, pisahkan.
IMG-20140305-02057
Agak blur deh gambarnya, maap nih. Maklum kamera nggak auto fokus. Itu keliatan kan satu benang ada 6 helai. Ambil aja satu. Cara misahkannya bisa dengan cara langsung ditarik keluar. Tapi perlu hati-hati supaya nggak kusut benangnya.
IMG-20140305-02062
Kalau aku pribadi nemu cara yang lebih praktis, yaitu menariknya searah dengan arah benang (kalau benangnya halus). Jadi agak di ujung atas (posisi benang vertikal) jari telunjuk dan jempol tangan kiri memegang, sedangkan telunjuk dan jempol tangan kanan menarik sehelai benangnya ke atas.
IMG-20140305-02064
Kalau udah, masukkan ke dalam jarum. Dan mari kita belajar membuat tusukan.
CARA MEMBUAT TUSUKAN SILANG / PENUH (X)
Cara 1
  • Pertama, tusukkan jarum dari bawah kain. Terserah mau mulai dari kiri atas atau bawah. Kalau aku pribadi lebih suka mulai dari kiri bawah. Kita anggap aja mulai dari kiri atas ya.
  • Setelah keluar dari bawah kain, tusukkan ke arah kanan bawah sehingga terbentuk 1/2 silangan.
  • Setelah itu tusukkan jarum ke atas, sehingga jarum akan keluar di sebelah kiri atas pada kotak kedua. Tusukkan ke kanan bawah lagi. Ulangi sampai kotak terakhir.
  • Jika sudah sampai di kotak paling ujung, keluarkan jarum di atas kain di kotak sebelah kanan atas. Sekarang berbalik ke kiri, tusukkan ke kiri bawah. Sekarang sudah 1 buah X yang terbentuk. Lanjutkan sampai pada garis awal tadi.
x
Perlu diketahui nih, kristikers, kalau dalam mengkristik arah tusukannya harus sama ya. Kalau misalnya benang yang di atas arahnya ke kiri, ya semuanya harus ke arah kiri. Jangan sampai benang yang di atas ada yang ke kanan. Nanti hasilnya jadi nggak halus dan rapi.
Cara 2
Selain cara di atas, ada juga saat dimana kita (gue kaleee) nggak mau repot sampai ke ujung dulu, atau disaat kita cuma nemuin 1 X aja di pola. Ini cara yang paling sederhana.
Ikuti pola di bawah ini.
cross_stitch_2
  • Dimulai dari bawah kain, keluarkan jarum dari titik A.
  • Kemudian masukkan jarum ke titik B.
  • Lalu keluarkan lagi lewat titik C.
  • Masuk lagi ke titik D.

  • Kalau mau ke kotak sebelahnya, keluarkan lagi lewat titik E.
  • Kemudian masukkan ke titik B.
  • Keluar lagi lewat titik D.
  • Masuk lagi lewat titik F.
  • Begitu seterusnya
Tapi aku lebih suka cara 1, soalnya di belakang jadi lebih rapi. Kalau cara 2, garis-garis putus itu yang di bagian belakangnya. Ini contoh hasil kerjaanku pake cara 1.

back
Lebih rapi kan? *muji diri sendiri* Maksudnya polanya jadi lurus-lurus gitu. Kalau cara 1 ya bentuknya jadi zigzag gitu. Tapi nggak masalah sih, selama kita nggak mempermasalahkannya. Yang penting kan bagian atas kainnya yang diliat. Tul ga?
CARA MEMULAI DAN MENGAKHIRI TUSUKAN
Mungkin banyak juga yang bingung, bagaimana awal membuat tusukan. Sebenernya banyak cara, sesuai dengan keinginan dan kenyamanan masing-masing pribadi aja. Ada yang memulainya cuma disisain benang di bawah kain, ada yang diselipin ke benang lain supaya jaga-jaga kalau lepas.
Kalau saranku sih, tetep diselipin di benang.
Untitled
Sekian tips dari newbie. Nanti kita lanjut lagi di tips-tips lainnya ya~
Happy Cross Titch ;)

Saturday, April 12, 2014

Crosstitch / Kristik: Cara Gridding

CARA GRIDDING

Seperti diketahui, langkah pertama kali yang harus dilakukan setelah berhadapan sama kit adalah:
  1. Cuci tangan sampai bersih dan hindari yang namanya sambil makan. Ini aku dapat setelah mengamati banyak kristiker yang menyarankan ini. Soalnya nggak tega juga kalau liat benang/kainnya kotor gara-gara kecerobohan kita. Ya nggak? Daripada nanti bingung cara bersihinnya.
  2. Pindahkan benang ke wadah dengan memberinya tanda seperti gambar yang ada di pola. Ini sebenernya biar lebih gampang aja dalam mengkristik. Kan kita nantinya akan lihat ke pola, dimana gambar polanya terdiri dari warna yang ditunjukkan dengan simbol. Nah, pemindahan ini maksudnya biar kita nggak kerja 2x gitu, tiap mau bikin pola A dengan simbol + liat dulu di daftar simbolnya, + itu warna apa. Daripada buka-buka daftar simbol gitu. Tapi kalau aku pribadi sih karena nggak punya alatnya jadi ya masih manual. Hehe. Lagian juga udah ada tempat buat nangkring si benang-benang itu, mau ditempatin dimana coba. Alatnya itu semacam plastik tempat buat gulung. Terus bisa dikasih stiker kertas, ditulisin deh bentuk simbolnya apa.
  3. Lakukan pembidangan / gridding pada kain strimin, untuk memudahkan kita. Wah ini nih yang paling berguna dan membantu. Bahkan para pro sekalipun membutuhkan yang namanya gridding. Apalagi kalau bidangnya luas banget. Kalau kainnya kecil, nggak digrid juga nggak papa. yang penting kudu jeli dan teliti. Hehe.
  4. Selamat mengkristik~ Setelah melewati tahap itu, silahkan untuk memulai. Bebas dong mau mulai dari sebelah mana. Mau kiri, kanan , atas, bawah, tengah, sesuka hati.
Sebenernya selama mau memulai griding, aku nggak punya bayangan sama sekali gimana akhirnya bisa jadi kotak-kotak gitu. Kalau ngotaki per 10×10 sih paham, tapi gimana mulainya? Apa langsung dari kiri, atau dihitung dari pinggir jaraknya kelebihan kain sampai pola, atau gimana.
Karena aku takut salah dan merusak karya pertamaku, akhirnya aku berinisiatif mencari tau lewat mbah gugel. Tapi lagi-lagi minim informasi (atau aku yang nggak teliti aja ya). Akhirnya usaha terakhir adalah dengan bertanya kepada suhunya. Akhirnya aku tanya sama mba Pingkan via fb. Dan alhamdulillah langsung dibales. Yaayy… Langsung nyembah-nyembah berterima kasih, hehe.
Jadi begini kawan-kawan CARA MELAKUKAN GRIDING:
  • Tentukan titik tengah dari kain strimin dengan cara melipat baik ke atas dan ke bawah. Tekan aja bagian titik pertemuan antara dua tekukan. Yang agak kuat kalau kainnya kaku, soalnya cepet ilang. Titik pertemuannya bisa langsung dikasih tanda sama washable pen.
  • Kalau sudah, tarik gari vertikal dan horisontal.
CYMERA_20140226_143711
  • Setelah garis tengah sudah diketemukan, sekarang hitung kotak persepuluh dari garis tengah itu tadi sambil diberi tanda/langsung digarisi juga boleh. Tapi kainku lebar banget, dan aku masih hati-hati jadinya aku tandai dulu aja biar nggak salah hitung.
CYMERA_20140226_145613Agak jereng juga liatin titik-titik buanyak gitu. Haha. Dan ini ada insiden sedikit, dan untungnya nggak fatal. Jadi dari garis tengah itu aku langsung itung 10 kotak ke kiri. Tapi tengah-tengah nandain, aku baru sadar, ini kan dari garis tengah jadi harus lihat juga kotak yang dibutuhkan sama polanya. Aku lihat grid di pola, ada 550 (persepuluh kotak). Aku bagi 2, hasilnya 275. Ini artinya di kiri garis tengah ada 275 kotak, dan di kanan garis tengah ada 275 kotak. Wah, berarti garis tengahnya ada diantara 1 persepuluh kotak. Akhirnya aku tandai ulang. Untungnya aku sadar sebelum aku garisin *fiuh*.
  • Setelah ditandai, bisa langsung digarisi. Baik garis vertikal maupun horisontal.
CYMERA_20140226_151442Garisnya itu pas sama lubang-lubangnya ya, jangan di tengah antara lubangnya.
CYMERA_20140226_151454
  • Kalau sudah, langkah terakhir tinggal dikasih tulisan angka, jumlah persepuluh kotaknya. Biar gampang nyocokin sama polanya.
CYMERA_20140226_152048
SELESAI deh~

ALAT DAN PERLENGKAPAN KRISTIK

Alat dan bahan yang digunakan dalam kreasi KRISTIK adalah:
ALAT
  • Jarum Tumpul
jarumm
Jarum ini digunakan untuk membuat tusukan kristik di kain. Disebut tumpul karena kain dalam kreasi kristik biasanya seratnya lebar, jadi nggak usah tajam juga udah bisa ‘lewat’. Selain itu juga supaya nggak menyakiti jari. Untuk ukurannya bisa disesuaikan dengan ukuran stitch-nya. Apa itu stitch, nanti kita ulas di bagian kain ya. Semakin besar stitch semakin kecil lubangnya, jadi semakin kecil pula jarum yang digunakan. CMIIW.
  • Gunting
gunting
Gunting digunakan ya untuk memotong, baik benang maupun kain. Kalau untuk memotong benang, lebih disarankan pakai gunting khusus benang. Kayak ini:
Gunting-benang
Kurang paham juga, apa karena guntingnya yang lebih runcing dan enak buat motong jaitan dan nyaman di tangan makanya lebih disarankan. Tapi ya nggak usah maksa buat punya, yang penting punya gunting lah.
  • Pemidang / ram
ram
Ini optional aja kalau kain yang dipakai impor, soalnya kain impor biasanya lebih kaku. Kalau kain yang lemes disarankan pakai ini, supaya hasil kristiknya nggak mengkerut dan mempermudah biar lebih rapi. Daripada capek megangin, kemeng alias pegel juga lho.
BAHAN
  • Kain
Kain yang digunakan untuk membuat karya kristik adalah kain strimin. Kain strimin sebenarnya ada banyak macamnya, nanti aku ulas lebih jauh di postingan lain.
Jenis kain strimin yang umum digunakan adalah jenis Aida ukuran 14-count (14ct) dan 16-count (16ct). Apa sih itu? Maksudnya kalau 14ct berarti 1 inci ada 14 lubang, kalau 16ct berarti 1 inci ada 16 lubang. Jadi semakin besar angka ct-nya, maka semakin kecil lubangnya.
Selain dari kain, kristik juga bisa dibuat di atas kanvas plastik dan kasa. Katanya yang jaman dulu ini booming di sekolahan-sekolahan pada pake kasa ya? Kok aku nggak pernah kenal ya, malah udah kenal sama kain strimin lokal. Hehe, bukan masaku berarti. Kembali ke topik. Biasanya media kanvas plastik dipakai untuk kreasi yang kaku, kayak kotak wadah tisu, perhiasan, dll. Yang terbaru malah bisa jadi gantungan kunci atau alas piring, bahkan juga taplak. Kreatif *prok prok prok*. Kalau kasa bisa untuk hiasan dinding.
kain
Nah, kalau kita udah milih polanya, biasanya ada ukuran pola menggunakan ukuran h x w. Kalau mau ngitung ukuran kain bisa dengan pakai rumus ini:
Panjang: [(jumlah kotak panjang) / (jumlah ct) X 2,54 cm/inci] + 5
Lebar: [(jumlah kotak lebar) / (jumlah ct) X 2,54 cm/inci] + 5
Misalnya kita pengen pake kain 14ct, dengan ukuran pola 50h x 20w. Jadi ngitungnya:
P: (50 / 14 x 2,54) + 5 = 14,1 cm
L: (20 / 14 x 2,54) + 5 = 8,6 cm
Jadi kain yang dibutuhkan adalah 14,1 x 8,6 cm. Kenapa ditambah 5 cm? Karena medianya harus lebih luas dari pola kristiknya. Kalau kainnya ngepas sama luas polanya kan nggak enak juga :D. Kalau misalnya hasil krsitiknya nanti mau dikasih pigura, kainnya ditambah 10 cm biar kalau ketutupan pigura, polanya masih tetep kelihatan.
  • Benang
benang
Benang sulam katun
Untuk pola kristik biasanya menggunakan benang sulam katun. Kalau kain yang dipakai 14-count (14ct) atau 16-count (16ct) biasanya benang yang digunakan 2 helai, kecuali ada pola yang memberi petunjuk beda.
Benang sulam sendiri macamnya ada banyak, dari yang lokal sampai impor. Merk-merk tersebut bisa menghasilkan karya dengan warna yang agak berbeda. Misalnya merk A khas warnanya mencolok, merk B khas warnanya soft. Tapi nggak menutup kemungkinan merk D dengan merk Z warnanya sama. Soalnya sekarang juga banyak yang nggak kuat kantongnya buat beli benang ori impor, jadinya dikonversikan ke warna benang cina/lokal (walau strukturnya fisiknya beda).
Benang sulam impor yang paling sering dipakai adalah DMC atau Anchor, yang terdiri dari 6 helai benang. Kalau benang lokal hanya 1 helai dan sedikit lebih tebal dari impor.
Benang wol
Kalau jaman tahun 80-90an sudah pernah kenal sama yang namanya kristik, pasti nggak asing sama benang ini. Benang wol biasanya dipakai untuk kreasi dengan ukuran besar dengan penggunaan 1 X = 4 kotak. Kecuali untuk kain ukuran 11-count (11ct) atau lebih menggunakan 1 kotak. Katanya sih jenis benang ini lebih kuat dan tahan lama, tapi warnanya yang terbatas yang jadi kekurangannya.
metalik
Benang metalik dan emas
Benang ini berwarna kilap dan biasanya dipakai untuk mempercantik karya kristik. Benang ini membuat karya kristik jadi lebih ‘mewah’ dan mata nggak akan berhenti untuk melotot mengagumi. :D
Nah ini informasi yang paling susah aku cari, berapa helai yang harus kita gunakan dalam mengkristik? Soalnya di grub kristik ada yang ngomongin penggunaan banyak helai di suatu pola. Waktu itu dia heran soalnya pakai 4 helai. Aku yang baca juga ikut kaget booook. Terus berapa helai yang harus aku pakai dalam mengkristik?!?!?!?!! Aku pikir normal 1 helai aja kayak jait baju. Eh ternyata enggak lho. Untuk penggunaan banyak helai , biasanya minimal 2 helai sampai lebih. Ini tergantung pola juga sih. Spesifikasinya bisa dilihat di bawah ini:
sum
  • Beads (manik-manik) [optional]
beads
Beberapa pola membutuhkan beads atau manik-manik. Tujuannya sama kayak benang metalik atau emas di atas, yaitu untuk mempercantik.